Pada hari Minggu, 21 November 2010 telah dilangsungkan Sang Puja di center Zurmang Kagyud Jakarta dan  dipimpin oleh Thek Chok Rinpoche (putra dari H.E. Zurmang Tenga Rinpoche XII) bersama Lama Jigme Norbu dan Ani Tashi.

 

Acara ini diadakan mengingat banyaknya bencana alam seperti meletusnya gunung Merapi dan indikasi bakal adanya bencana lain yang diakibatkan oleh gunung berapi, serta berbagai bencana lainnya. Umat di harapkan untuk ber-vegetarian seharian penuh pada hari minggu tersebut, terutama para pria dan mereka yang bertugas untuk mengambil daun pohon cemara.

PENTING : umat pria diwajibkan memakai pakaian formal/resmi berupa kemeja berlengan panjang/pendek, celana panjang, kaos kaki dan sepatu. Juga di harapkan untuk membawa masker penutup mulut. Bagi umat wanita diwajibkan memakai baju yang sopan (tidak boleh memakai baju tanpa lengan) dan tidak boleh memakai rok yang pendek.

Puja kali ini berkaitan dengan tradisi Zurmang, berupa offering kepada Cakrasamvara, Tilopa, Trungmase, Mahakala, 10 Dharma Protector silsilah Zurmang, Raja Gesar dari Ling, Dewa Gunung, serta para Naga.

Seperti biasa acara dipersiapkan oleh Lama Jigme Norbu. Lama Jigme sebagai seorang puja master amat mahir dalam mempersiapkan dan mengontrol jalannya suatu puja. Untuk puja Sang ini, Lama Jigme telah mengenal dengan sempurna seluruh jalannya upacara, karena sejak beliau berumur belasan tahun, Lama Jigme telah ikut  H.E. Zurmang Tenga Rinpoche XI (almarhun), mempersiapkan Sang puja ini, dan mengadakannya dari satu kota ke kota lainnya di seluruh daerah Zurmang selama puluhan tahun. Di daerah Zurmang di Qinghai, puja ini amat diminati oleh seluruh umat, terutama para petani dan peternak. Hasil dari Sang puja ini langsung terlihat tidak lama setelah diadakannya puja.

Di Center Jakarta, para umat pria yang berpakaian rapi & bersepatu dengan serius mengikuti upacara yang dimulai dari jam 10 pagi hingga selesai sekitar jam 13 siang. Secara bergantian umat pria memberikan persembahan pada asap yang telah dipersiapkan dengan menggunakan daun cemara kipas. Dengan tidak ada hentinya, teh dan anggur juga dipersembahkan, selain torma bagi Cakrasambhava, Mahakala berlengan empat, 10 protector Zurmang, Raja Gesar serta dewa gunung dan naga.  Selain itu, juga dipersembahan berbagai bahan persembahan lainnya. Umat pria juga berbaris dengan rapi dan mempersembahkan torma kecil merah, dan meneriakkan kata Lak Jalo sambil mempersembahkan torma merah tersebut kedalam asap yang telah dipersiapkan. Para umat pria ini bertindak sebagai para prajurit yang tangguh. Hadir dalam acara ini sekitar 75 umat baik pria maupun wanita, yang telah bervegetarian sejak subuh di hari minggu tersebut.