Je Gampopa (1079 – 1153 Masehi)
Gampopa adalah murid Buddha Sakyamuni dalam kehidupan sebelumnya. Sang Buddha sendiri telah meramalkan Gampopa akan menjadi salah satu Boddhisatva besar di Tibet dalam Samadhiraja Sutra yang dibabarkan oleh Buddha Sakyamuni sendiri. Beliau lahir di Tibet Timur daerah Nyal dan dikenal sebagai seorang dokter terkenal. Meski demikian, istri dan anak-anaknya yang masih kecil jatuh sakit dan meninggal dunia karena penyakit epidemic yang tidak bisa diobati. Menjelang kematiannya, sang istri meminta Gampopa tidak kawin dengan wanita lain, dan sang istri juga memintanya untuk menjadi Bhiksu dan melatih Buddha Dharma dengan baik.
Dalam perjalanannya, ia berkali-kali kecewa karena mengalami berbagai halangan dan cobaan berat. Akhirnya Milarepa hadir di hadapannya dan memberi secangkir bir kepada Gampopa dan mengatakan bahwa mereka berdua tidak pernah terpisahkan pada tempat pertama. Gampopa menolak untuk minum bir, karena akan mengingkari dan merusak sila-sila kebhikuannya.
Milarepa menembus jauh ke dalam bathin Gampopa dan memberikan pengertian yang dalam bagi pikiran Gampopa yang sempit. Gampopa menjadi sadar akan pikirannya yang sempit karena terbelenggu oleh sila-silanya. Akhirnya Gampopa meminum bir sampai habis, yang mengisyaratkan Gampopa akan menerima keseluruhan transmisi garis silsilah dari Milarepa.
Gampopa menerima transmisi dari Milarepa dan bertapa bertahun-tahun. Ia sering mendapatkan isyarat dan penampakan yang luar biasa dari para Deities (Istadewata) serta perubahan-perubahan fisik. Milarepa mengingatkan Gampopa untuk tetap berlatih dan tidak terpancing dengan hal tersebut. Bahkan ketika Gampopa menanyakan tentang impian-impiannya yang supra natural, Milarepa menjelaskan arti mimpi tersebut, tapi tetap dengan tegas menyarankan agar jangan terlalu banyak berharap dari mimpi-mimpinya yang supra natural tersebut.
Setelah mendapatkan realisasi penuh dari Milarepa, Gampopa disuruh mendirikan vihara di daerah Dagpo. Gampopa mempunyai 4 murid spesial, yang dikemudian hari akan membangun 4 garis silsilah utama Kagyud. Saat Gampopa Parinibbana di usia 75 tahun, bunga-bunga berjatuhan dari langit dan langit dipenuhi dengan pelangi dimana-mana.